Minggu, 02 Juni 2013

Tentang Catering

Diposting oleh Unknown di 7:46:00 PM 0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Industri makanan merupakan industri yang paling prospektif di indonesia maupun di dunia. Karena suatu sifatnya yang ada kaitannya dengan urusan perut, maka industri makanan menjadi salah satu sektor yang takkan lekang dimakan waktu.
Pesatnya industri tersebut, belakangan terus menggairahkan minat pengusaha untuk menggarap bisnis makanan. Bukan hanya restoran dan kafe yang banyak bermunculan. Namun, bisnis rumahan seperti bisnis katering yang saat ini banyak bermunculan pun makin gencar bersaing di pasaran.
Karena tingginya tingkat kebutuhan, usaha ini menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Dengan perpaduan menjalankan hobi sekaligus mendapatkan keuntungan, bisnis ini menjadi sangat menarik terutama bagi kaum hawa, yang memang biasanya lebih concern pada urusan yang satu ini. Menurut motivator bisnis Kafi Kurnia, bisnis katering adalah bisnis yang paling disukai wanita, karena berhubungan dengan dapur, yaitu masak memasak. Alasannya pertama karena hobi, akses ke bisnis ini biasanya mudah. Kalaupun kita tidak memiliki keahlian memasak, kita tinggal mencari koki atau juru masak. Kedua, membuka bisnis katering, modal pertama cukup memanfaatkan dapur yang telah ada. Ketiga, bisnis ini cukup di back-up pengetahuan yang relatif sederhana.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut, mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah bisnis catering . Bisnis ini banyak diminati oleh masyarakat karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah usaha catering yang berhasil dan berkembang, baik untuk catering lokal maupun catering internasional.
Usaha katering merupakan usaha yang paling populer di bidang boga. Di setiap kesempatan dan momen kita sering menjumpai aneka makanan enak yang disajikan dengan menarik oleh pengusaha catering. Usaha catering merupakan usaha yang cocok.  
Bagi anda yang sibuk bekerja dan tidak mau repot memasak, menyiapkan ini-itu pasti pilihan Anda akan jatuh pada jasa 'catering'. Tentunya Anda yang ingin memulai usaha ini, harus memiliki keahlian khusus di bidang boga. Kalau Anda memang gemar memasak dan ahli dalam membuat aneka jenis makanan dan kue, peluang bisnis catering buka lebar.
Untuk pemula, Anda bisa memulai usaha ini dari usaha rumahan. Strategi pemasarannya bisa dimulai dari mulut ke mulut ke tetangga, sanak saudara dan teman Anda. Misalnya saja Anda bisa menawarkan bantuan ke tetangga Anda yang sedang mengadakan acara arisan/ ulang tahun dengan menerima pesanan kue atau masakan. Kalau untuk acara seperti ini tentunya jumlah pesanan tidaklah banyak. Cukup mudah untuk tahap awal. Dan Anda tidak perlu khawatir untuk masalah modalnya. Karena kelebihan dari usaha catering makanan adalah keuntungan yang bisa sampai 2x lipat dari modal.
Dibawah ini penulis akan menyajikan beberapa contoh perkembangan pemasaran katering pada umumnya dan khusus (catering sehat / diet catering), serta pengertian akan katering dan konsep-konsep dalam pemasarannya.


B. Identifikasi masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengidentifiksikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peluang usaha catering di Indonesia?
2. Apakah dengan memulai usaha catering akan mengembalikan modal dengan cepat?
3. Apakah akan mendapatkan keuntungan yang besar dalam menjalankan usaha catering?
4. Bagaimana perkembangan pemasaran catering secara umum dan khusus?
5. Alasan apa yang menyebabkan Usaha katering tumbuh sangat cepat?

C. Pembatasan Masalah.
Peneitian dibatasi pada kebutuhan pangan kebanyakan orang di Indonesia dan intensitas kesibukan masyrakat di Indonesia.

D. Perumusan Masalah.
            Berdasarkan pada identifikasi masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Tingkatan  apa sajakah yang dapat dijalankan dalam memulai usaha catering?
2. Apa saja dasar yang harus kita miliki dalam memulai usaha catering?
3. Berapa perkiraan modal yang diperlukan dalam memulai usaha catering?
4. Adakah kiat-kiat dalam menjalankan usaha catering?
5. Adakah peluang usaha sampingan dalam melakukan usaha catering?
6. Apa saja strategi promosi dalam melakukan usaha catering?
7. Apa saja perlatan yang dibutuhkan dalam memulai usaha catering?
8. Adakah perlengkapan penunjang catering?

E. Tujuan Penelitian.
Kita dapat mengetahui bagaimana cara memulai usaha catering, peluang usaha catering, keuntungan yang akan didapat,  dsb.

F. Manfaat Penelitian.
           Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana memulai usaha catering dengan benar.



BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Jasa Boga/Catering, berasal dari kata kerja “cater” yang berarti menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum sebagai pelepas lapar dan dahaga, sedangkan orang-orang yang menyajikannya disebut “caterer ”.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut.
Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas.
Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.
Pahami masalah operasional di bisnis Catering. Sebelum anda menginvestasikan sejumlah uang di bisnis catering, ada baiknya anda menginvestasikan waktu anda untuk belajar tentang bisnis yang ingin anda tekuni. Anda bisa belajar dari orang-orang yang sudah sukses di bisnis ini, baik secara terang-terangan (menggali informasi dari tangan pertama) ataupun secara diam-diam (dari penuturan media massa, cerita orang ketiga atau pengamatan langsung.
Perkembangan Pemasaran catering Pada Umumnya di Indonesia adalah pemasaran catering yang sudah mencuat kemana-mana, sudah ada banyak perusahaan catering terletak di berbagai daerah pelosok indonesia, dan tujuan perusahaan tersebut hanya satu yaitu bagaimana si pelanggan puas dengan cateringnya
Perkembangan Pemasaran Catering Khusus. Dalam perkembangan pemasaran catering khusus (yaitu makanan makanan sehat atau orang sering menyebutnya dengan diet catering ini cukup berbeda perkembangannya dengan katering yang pada umumnya di pasaran. Bahkan mungkin masih bisa dihitung. Tapi dengan kondisi tersebut lah bisnis ini diyakini memiliki potensi besar untuk dikembangkan oleh pelakunya.
                   Usaha catering tumbuh dengan cepat dikarenakan :
1. Perubahan Demografis
Semua orang pasti butuh makan. Meningkatnya Populasi manusia yang hidup melalui makan dan minum, membuat usaha katering pun akan bermunculan dimana-mana.

2. Perubahan Sosial
Meningkatnya jumlah wanita pekerja mengembangkan dari fungsi di dalam rumah ke fungsi di luar rumah. Hal ini menghasilkan pertumbuhan pesat dalam industri jasa tertentu termasuk jasa health care, pendidikan, makanan cepat saji/katering, jasa pribadi lainnya.

3. Perubahan Perekonomian
Meningkatnya spesialisasi mengarahkan pada kepercayaan yang lebih besar terhadap penyedia jasa katering.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
 Tempat         :         a. Kampus (J) Gunadarma Kalimalang
b. Dirumah
c. Diwarnet

2.   Waktu         :         3 Oktober 2010 – 29 Oktober 2010

B. Metode Penelitian 
1. Observasi.   
Observasi adalah penglihatan langsung ke tempat sasaran  yang dituju sehingga  hasilnya  lebih  teliti  dan  lebih mendekat kebenaran.

2. Melalui Media Internet.
Mencari bahan materi tentang usaha catering melalui internet dengan cara membuka situs www.google.com


BAB IV
PEMBAHASAN 

Usaha katering bisa dibagi menjadi beberapa segmen berdasarkan tempatnya, yaitu :

- Katering Rumah,
usaha jasa boga yang melayani pesanan sampai dengan 100 orang. Meliputi rantangan untuk rumah tangga, pesanan prasmanan untuk arisan/pengajian, pesanan nasi boks untuk 20-100 porsi, dan pesanan nasi tumpeng.
- Katering Sekolah,
yaitu katering makan pagi/siang untuk Anak sekolah. Biasanya disajikan dalam rantang/tromol makan khusus anak-anak.
- Katering Kantor,
yaitu rantangan karyawan kantor, nasi boks atau prasmanan untuk perayaan/syukuran di kantor.
- Katering Acara Khusus / Hajatan,
Seperti pernikahan dan perayaan. Umumnya menggunakan sistem prasmanan, tetapi kadang ditambah pula dengan pesanan nasi boks dan tumpeng.
  
Dasar Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki :
·         Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada standart tersendiri yang harus dikuasai.
·         Kita harus pintar mengelola bahan-bahan makanan dan penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.
·         Perhatikan cara memasak dan menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari masakan menjadi basi/bau akibat penanganan atau penyimpanan yang salah.
·         Teknik berbelanja dan memilih bahan makanan agar perhitungan biaya tidak bengkak.
·         Informasi tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan harga miring.Terkadang perlu sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan makanan yang baik. Misalnya, untuk sayuran segar dan murah sebaiknya dibeli di pasar A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di pasar B. Membeli daging ayam dan sapi ada yang menggunakan pesan-antar.
·         Informasi tempat persewaan peralatan makan dan penyajian (pemanas, pemanas sup,pyrex) yang lengkap dan murah. Lebih baik kita tahu lebih dari satu tempat persewaan untuk menghindari kekosongan barang pada saat-saat ramai.
·         Membina hubungan dengan siapa saja, bahkan dengan pesaing atau sesama pengusaha katering. Kita juga harus tahu harga yang ditetapkan pengusaha katering lainnya agar bisa menentukan harga yang pas.

Perkiraan Modal yang diperlukan untuk Membuka Catering:
- Peralatan memasak.
Untuk memasak 100 porsi misalnya, bisa dikerjakan dengan peralatan memasak yang ada dalam rumah tangga sehingga tidak perlu terburu-buru menanam modal hanya untuk membeli peralatan baru.
- Ruangan / dapur.
Untuk katering rumahan, ruangan khusus tidak perlu disiapkan. Namun sebaiknya tata dapur Anda sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
- Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur.
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
- Keuangan.
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan. Untuk pelanggan baru, tidak ada salahnya Anda meminta uang muka untuk meminimalkan modal.
Pembayaran tempo. Sistem pembayaran ini diperlukan jika usaha Anda makin berkembang dan Anda mulai rutin menerima pesanan dalam jumlah banyak. Jika Anda rutin memesan daging, ayam, atau sayuran pada penjual langganan, Anda bisa membayarnya dalam tempo 1-2 minggu. Karena menyangkut kepercayaan, usahakan tepat waktu dalam pembayaran meskipun katering Anda belum dibayar oleh si pemesan.


Kiat-kiat dalam Menjalankan Usaha Catering :
·         Untuk tahap awal, sebaiknya terima pesanan khusus makanan saja, tidak termasuk pelayanan dan peralatan makan.
·         Kuasai resep pilihan dan jadikan andalan usaha katering Anda.
·         Jaga kebersihan dapur, peralatan masak/makan Anda.Pastikan juga kebersihan dan kualitas bahan makanan yang akan diolah. Hal ini penting dilakukan agar terjamin kebersihan masakannya dan menghindari masakan cepat basi/beracun.
·         Mulailah untuk memisahkan uang usaha dengan pribadi sehingga keuntungan lebih terlihat. Buat pembukuan sederhana dari pengeluaran dan pemasukan uang setiap pesanan,seperti belanja bahan, membayar tenaga, menyewa peralatan, transportasi dll. Biasakan meminta kwitansi setiap pembelian, membuat tanda terima seiap menyerahkan pesanan, dan membuat kwitansi setiap penagihan.
·         Setiap kali ada keuntungan, tanbahkan sebagai modal kerja atau investasikan untuk menambah peralatan memasak sehingga peralatan Anda semaki lengkap.
·         Jalin hubungan baik dengan pelanggan karena hal ini secara tidak langsung bisa mempromosikan usaha Anda.
·         Jika menawarkan katering ke kantor, usahakan buat surat penawaran resmi dan lampiri dengan aneka pilihan menu Anda.
·         Jangan lupa minta konfirmasi pesanan, yang bisa berupa tanda jadi sebesar 50% atau surat pesaanan tertulis. Hal ini untuk mengantisipasi kerugian akibat pembatalan pesanan secar sepihak.
·         Tidak perlu mempunyai semua stok bahan makanan. Ada bahan makanan yang bisa dibeli dan dikerjakan sehari sebelum pesanan diantar,seperti kerupuk, kentang goreng, dan bawang goreng. pastikan disimpan dalam wadah yang kedap udara agar terjaga kerenyahannya.
·         Jika makanan harus diantar ke tempat pemesan, perhitungkan waktu memasak serta waktu dan jarak pengantaran. Jangan lupa masukkan biaya pengantaran ke dalam komponen harga.
·         Jika usaha Anda makin berkembang dan telah menerima pesanan yang sifatnya rutin, Anda boleh mempertimbangkan menambah tenaga. Namun, usahakan mencari tenaga harian/honorer, yaitu saudara atau tetangga yang tahu tentang masakan. Anda juga membutuhkan sertifikasi yang diperoleh dari Departemen Kesehatan tentang standar usaha katering. Sertifikasi penting dimiliki jika Anda ingin menawarkan bisnis katering pada perusahaan atau pemilik/pengelola gedung.
·         Beranikan menerima tawaran pesanan prasmanan/buffet jika ingin cepat maju. Anda bisa menyewa peralatan jika belum punya dan mempekerjakan saudara/tetangga untuk membantu. Bahkan Anda bisa memesan beberapa makanan, seperti siomay, soto mie, dan puding kepada orang lain, tetapi kualitas rasa dan penyajian tetap Anda kontrol.
·         Tambah pengetahuan tentang memasak, mengolah, dan menyajikan makanan serta manajemen dan pemasarannya dengan kursus, seminar dan workshop, serta membaca buku, majalah dan koran.
·         Gabung dengan asosiasi bisnis boga atau penggemar/hobi memasak untuk mengetahui trend dan kebutuhan di bisnis ini.

Peluang Usaha Sampingan dalam Membuka Usaha Katering :
·         Menyewakan perlengkapan makan, seperti gubuk makan, taplak, dan hiasan meja makan.
·         Menyewakan peralatan makan, seperti pemanas, piring makan, gelas dan sendok.
·         Diversifikasi usaha boga lainnya seperti kursus bisnis katering dan kursus menata.

Strategi dalam Membuka Usaha Catering :

Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar menggaet pelanggan dan menjaga agar pelanggan tersebut tidak kabur ke tempat lain.
Satu tips penting :
"Tunjukkan perhatian dan penghargaan kepada teman/kerabat yang sudah membantu mempromosikan usaha Anda sehingga Anda mendapat order berikutnya. Tidak perlu mahal, misalnya berikan seloyang puding, makaroni panggan, atau setoples kue. Dengan perhatian/bonus tersebut dia akan lebih senang membantu promosi Anda."

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Membuka Usaha Catering
- Peralatan Masak :
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak untuk usaha katering antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut wajib dipunyai namun untuk suatu usaha katering pemila hendaknya pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk hanya untuk membeli peralatam saja .
- Peralatan Makan :
Peralatan makan yang dibuthkan untuk setiap usaha katering tidak sama bergantung pada konsep usaha kateringnya, untuk usaha katering pesta peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka pemanas lauk, mangkuk, meja dan sebagainya. Sedangkan untuk katering rantanganperalatan yang wajib dimiliki adalah rantang makan yang dapat memuat nasi dan lauk pauknya .
 
Perlengkapan Penunjang Usaha Catering :
Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan pada usaha katering . alat-alat tersebut antara lain lemari es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat masak dan alat makan, dispenser dan sebagainya.


BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 
Dalam membuat atau memulai bisnis usaha catering kita perlu persiapan (Catering Services) dan perlu sebuah “business planning“. Tidak perlu yang rumit, Karena terlalu rumit pun malah makan waktu. Misalnya membuat rencana sampai 6 bulan. Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik ,dan promosi seprti dalam acara family,gathering atau Catering Wedding, semuanya harus masuk “check-list“. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal laporan penelitian tapi cukup 2-5 halaman saja. Segala aspek dari bisnis katering dan Catering Reception telah Anda pikirkan. Melahirkan bisnis seperti sebuah keluarga melahirkan bayi mereka harus bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan membesarkannya dan “ini butuh waktu dan manajemen yang baik” sehingga bisa berguna bagi keluarga, agama dan negara.


DAFTAR  PUSTAKA

Kualitas Jasa berdasarkan Perspektif Islam

Diposting oleh Unknown di 7:35:00 PM 1 komentar


Kualitas Jasa berdasarkan Perspektif Islam, Penjabaran Prinsip CARTER
Islam merupakan agama yang mengatur segala dimensi kehidupan. Al-Qur’an diturunkan Allah Ta’alā kepada manusia untuk memberikan solusi atas segala permasalahan hidup. Allah Ta’alā berfirman dalam Qs. An-Nahl[16]: 89:
وجئنا بك شهيدا على هؤلاء ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين
Wa ji’nā bika syahīdan alā hā-u-lā-i wanazzalnā alaika’l-kitāba tibyānan likuli syai-in wa hudau-wa rahmatan wa busyrā li’l-muslimīn
 “… dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
Oleh karena itu, setiap aktifitas hidup terikat dalam aturan syariah. Demikan halnya dalam penyampaian jasa, setiap aktifitas yang terkait harus didasari oleh kepatuhan terhadap syariah yang penuh dengan nilai-nilai moral dan etika. Perkembangan organisasi jasa syariah telah memberikan dimensi baru dalam pengukuran kualitas jasa.
Othman dan Owen (2001) telah memperkenalkan enam dimensi untuk mengukur kualitas jasa pada lembaga keuangan syariah. Metode ini menggunakan lima dimensi yang terdapat dalam SERVQUAL dan menambahkan dimensi compliance/kepatuhan(kepatuhan terhadap syariat Islam) di dalamnya Keenam dimensi tersebut dikenal dengan CARTER model, yakni Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Empathy dan Responsiveness (CARTER).
Compliance merupakan dimensi terpenting dalam pengukuran kualitas jasa syariah karena kepatuhan terhadap syariah merupakan wujud eksistensi seorang muslim. Allah Ta’alā berfirman dalam Qs. Adz- Dzariyāt [51]: 56
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
Wa mā khalaqtu’l- jinna wa’l-insa illa liya‛budūn
“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
CARTER model dapat digunakan untuk mengukur kualitas jasa pada lembaga yang menjadikan syariah sebagai dasar organisasinya. Dimensi CARTER jika dijelaskan dalam konsep Islam adalah sebagai berikut:
1. Compliance (kepatuhan) adalah kepatuhan terhadap aturan atau hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’alā (Syariah)
Syariah Islam merupakan pedoman sekaligus aturan yang diturunkan Allah Ta’alā untuk diamalkan oleh para pemeluknya dalam setiap kehidupan agar tercipta keharmonisan dan kebahagiaan. Allah Ta’alā berfirman dalam Qs. Al-Māidah [5] : 48 tentang kewajiban menjalankan syariah, yakni:
وانزلنا إليك الكتاب با لحق مصدقا لما بين يديه من الكتاب ومهيمنا عليه فاحكم بينهم بما أنزل الله ولا تتبع أهوأهم عما جاء ك من الحق لكل جعلنا منكم شرعة ومنها جا …
Wa anzalnā ilaika’l-kitāba bi’l-haqqi muşaddiqa’l-limā baina yadaihi mina’l-kitābi wa muhaiminan ‛alaihi fā’hkum bainahum bimā anzala’l-Lahu walā tattabi’ ahwa-ahum ‛amma jā-aka mina’l-haqqi likullin ja‛alna minkum syir‛atan wa min hājā
“Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah mereka menurut apa yang telah diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang padamu. Untuk setiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang…”
kemudian Allah Ta’alā befirman dalam QS. Al-Maidah [5]:49, bahwa setiap perkara hendaknya diputuskan berdasarkan syariah  :
وأن احكم بينهم بما أنزل الله ولا تتبع أهواءهم واحذرهم أن يفتنوك عن بعض ما أنزل الله إليك فإن    #  تولوا فاعلم أنما يريد الله أن يصيبهم ببعض ذنوبهم وإن كثيرا من الناس لفاسقون
Wa-anihkum bainahum bimā anzala’l-Lahu walā tattabi’ ahwā-ahum wahżarhum ai-yaftinūka ‘am-ba’dhi mā anzalal-Lahu ilaika fa-intawallau fa’lam an-namā yuridu’l-Lahu ay-yuhsībahum bi ba’di żunūbihim. Wa inna katsirā’m-min’an-nāsi lafāsikūn.
“Dan hendaklah engkau memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagaian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa Allah berkehendak menimpakan musibah disebabkan dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orng-orang fasik.”
Allah Ta’alā telah menegur dan menjadikan Bani Israil contoh yang buruk ketika mereka tidak melaksanakan syariah secara menyeluruh, sebagaimana firman-Nya dalam Qs. Al Baqarah[2] : 85:
…أفتؤمنون ببعض الكتاب وتكفرون ببعض فما جزاء من يفعل ذلك منكم إلا خزي في الحياة الدنيا ويوم القيامة يردون إلى أشد العذاب وما الله بغافل عما تعملون
…Afatu’minūna biba‛dhi’l-kitābi wa takfurūna biba‛d, famā jazā-u-mai yaf‛alu żālika min-kum illa khizyun fī’l-hayāti’d-dun-yā wa yauma’l-qiyāmati yuraddūna illā asyadi’l-‛adāb, wa mā’l-Lahu bi gāfilin ‛ammā ta‛malūn
“…Apakah kamu akan beriman kepada sebagian isi kitab dan kufur terhadap sebagian yang lain, tiada lain balasan orang yang berbuat demikian daripada kamu kecuali kehinaan dalam hidup di dunia dan di hari kiamat akan dihalau kepada siksa yang sangat pedih.”
Pengetahuan seseorang tentang syariah akan meningkatkan kepatuhannya terhadap perintah dan larangan Allah Ta’alā, sehingga memunculkan kepribadian yang penuh moral dan etika. Keyakinan terhadap Allah Ta’alā akan memberikan stabilitas emosi pada individu dan motivasi positif dalam setiap aktifitas bisnisnya. Allah Ta’alā berfirman dalam Qs. Ath-Thalāq [65]:2-3 bahwa Dia akan memudahkan setiap aktifitas orang yang bertaqwa.
ويزقه من حيث لا يحتسب، ومن ﻳﺘﻮكل علي الله فهوحسبه (È)  ومن ﻳﺘﻖ ﷲ ﻳﺠﻌﻞﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺎ …
…Wamai-yattaqi’l-Laha yaj‛ala’l-Lahu makhrajā, wayarzuq-hu min haiśu lā yahtasīb, wa mai-yatawakkal ‛alā’l-Lahi fahuwa hasbuhu…
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)nya…”
2. Assurance (jaminan) adalah pengetahuan yang luas karyawan terhadap produk, kemahiran dalam menyampaikan jasa, sikap ramah/sopan, serta kemampuan mereka untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan.
Pengetahuan dan kemahiran atas suatu produk hanya akan diperoleh dari sebuah proses belajar yang tekun dan bersungguh-sungguh. Islam memerintahkan agar setiap muslim senantiasa belajar dengan tekun dan terus meningkatkan kemampuan dirinya. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’alā tentang keutamaan orang yang berilmu, sebagaimana dalam Qs. Al-Ankabūt [29]:43, yakni:
وما يعقلها إلا العالمون …
..wa mā-ya‛kiluhā  illā’l-‛ālimūn
“Tiada yang memahaminya kecuali bagi orang-orang yang berilmu” ,
demikian juga pada Qs. Az-Zumar [39]: 9:
قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون
Qul hal yastawi’l-lażīna ya‛lamūna wa’l-ladzīna lā ya‛lamūn.
“Katakanlah, apakah sama (kedudukan) orang-orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (bodoh).”
serta dalam Qs.Al-Mujādilah [58]:1, yakni:
…يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات، والله بما تعملون خبير
yarfa‛i’l-Lahu’l-ladzīna āmanū-min-kum wa’l-ladzīna ūtū’l-‛ilma darajāt, wa’l-Lahu bimā ta‛malūna khabīr
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Rasulullah Şalla’l-Lahu ‛alaihi wa Sallam memberikan motivasi kepada ummatnya agar bersunguh-sungguh dalam meningkatkan kapasitas dirinya melalui menuntut ilmu. Kesunguhan dalam menuntut ilmu tersebut akan dibalas oleh Allah Ta’ala dengan kemudahan menuju surga-Nya. Rasulullah Şalla’l-Lahu ‛alaihi wa Sallam bersabda:
من سلك طريق يلتمس فيه علما سهل الله طريقا الي إلجنة
Man salaka tharīqan yaltamisu fīhi ‛ilman, sahhala’l-Lahu tharīqan ilā’l jannah
“Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan, Allah akan memudahkan jalannya ke syurga.”
(HR. Muslim dan Turmidzi dari Abu Hurairah dalam Şahih Muslim 2699. Hadist şahih menurut As-Suyuthi dalam Al-Jāmi’u’ş-Şaghīr, II/8756)
Peningkatan pengetahuan personal sangatlah penting bagi  organisasi jasa. Karyawan yang memiliki pengetahuan luas terhadap sebuah jasa, akan mampu berbicara lebih luas tentang jasa tersebut dan dapat menyampaikan jasa lebih baik kepada pelanggan. Proses penyampaian jasa yang baik dapat meningkatkan kepercayan pelanggan terhadap organisasi, karena pelanggan akan membandingkan informasi yang dia dapat dengan pengalaman setelah menggunakan jasa. Apabila informasi yang didapat berbanding lurus dengan pengalaman, maka persepsi positif pelanggan terhadap produk jasa tersebut akan semakin bertambah, dan selanjutnyat dapat mendorong keputusan pelanggan untuk menggunakannya kembali pada masa yang akan datang.
Bagian lain dari dimensi Assurance adalah sikap karyawan yang ramah dan sopan. Hal tersebut dapat menarik perhatian dan membentuk hubungan baik antara kedua belah pihak. Sikap tersebut merupakan bagian dari etika perdagangan yang harus dijalankan oleh setiap muslim. Hal ini telah diajarkan dan diterapkan oleh Muhammad Rasulullah Şalla’l-Lahu’alaihi wa Sallam dalam aktivitasnya, beliaubersabda :
رحم الله عبدا سمحا إذاباع،  سمحا إذااشترى، سمحا إذاقضى، سمحا إذااقتضى
rahima’l-Lahu ‘abdan samhan idzā bā‛a, samhan idzā’sy-tarā, samhan idzā qadā, samhan idzā’q-tadā
 “semoga kasih sayang Allah dilimpahkan kepada orang yang bersikap lemah lembut (ramah) pada saat membeli, menjual, menghutang, dan meminta kembali uangnya.”
(HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah radiya’l-Lahuanhuma. Hadist şahih menurut As-Suyuthi dalam Al-Jāmi’u’ş-Şaghīr,  II/4434).
Allah Ta’alā juga memerintahkan kepada setiap muslim untuk mengucapkan kata-kata yang baik ketika berinteraksi dengan orang lain, sebagaimana termaktub dalam Qs. Al-Baqarah [2]:83, yakni:
… وقولوا للناس حسنا …
Waqūlū li’n-nāsi hasanā
“…serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia…”.
Perkataan yang baik (sopan) dan lemah lembut (ramah) akan membentuk pola interaksi yang berkualitas. Keberhasilan seorang dalam berinteraksi akan membawa hasil yang saling menguntungkan para pihak terkait.
3. Responsiveness (daya tanggap) menyangkut kerelaan sumber daya organisasi untuk memberikan bantuan kepada pelanggan dan kemampuan untuk memberikan pelayanan secara cepat (responsif) dan tepat.
Daya tanggap merupakan bagian dari profesionalitas. Organisasi yang profesional senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, memperhatikan harapan dan masukan dari pelanggan serta meresponnya dengan cepat dan tepat. Jika tidak demikian, berarti manajemen organisasi tersebut telah menzalimi pelanggan. Allah Ta’alā melarang setiap muslim untuk berbuat zalim dalam berserikat/berbisnis sebagaimana termaktub dalam Qs. Şaad[38]:24, yakni:
…وإن كثيرا من الخلطاء ليبغي بعضهم على بعض, إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات …
…Wa inna katsīra’m-min’al-khulaţā-i liyab-gī ba‛duhum ‛alā ba’d, ilā’l-lażīna āmanū wa-‛amilu’ś-śalihāti…
“…dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian dari mereka berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan…”
Allah Ta’alā memerintahkan kepada setiap muslim untuk tertib dalam setiap urusannya, serta memiliki daya tanggap dan bersungguh-sungguh dalam setiap aktifitasnya, sebagaimana firman Allah Ta’alā dalam Qs. Al-Insyirah [94] :7 :
فإذا فرغت فانصب
fa-iżā faragta fānśab.
”Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”

Muhammad Rasululullah Şalla’l-Lahu‛alaihi wa Sallam juga memerintahkan setiap muslim untuk bertindak sunguh-sunguh serta profesional dalam setiap pekerjaannya agar tidak ada yang terdzailimi atas perbuatan yang dilakukannya, Rasulullah Şalla’l-Lahu’alaihi wa Sallam, bersabda:
ان الله تعلى كتب الا حسان على كل شيء،…
inna’l-Laha Ta’ala kataba’l-ihsāna ‛alā kulli syai-in…
“Sesungguhnya Allah Yang Mahatinggi memerintahkan berbuat baik dalam setiap hal…”
(HR. Ahmad -dalam Musnadnya-, Muslim, serta Abu Dawud, Nasa’i, Turmidzi, dan Ibnu Majah. Hadist şahih menurut As-Suyuthi dalam Al-Jāmi’u’ş-Şaghīr, I/1761)
Al-Qaradhawi dalam khutbah Jum’at di Qatar TV pada 15 April 2005 (rekaman dalam memritv.org) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan al-Ihsān (الاحسان) atau berbuat baik dalam hadist di atas adalah tekun (bersungguh-sungguh) dan bertindak profesional dalam setiap pekerjaan.
4.Tangible (bukti fisik) menyangkut fasilitas fisik organisasi yang nampak, peralatan yang digunakan, serta bahan komunikasi yang digunakan oleh organisasi jasa. Bukti fisik merupakan tampilan fisik yang akan menunjukkan identitas organisasi sekaligus faktor pendorong munculnya persepsi awal pelanggan terhadap suatu organisasi jasa.
Ketidakmampuan organisasi dalam menampilkan bukti fisiknya dengan baik, akan melemahkan citra serta dapat menciptakan persepsi negatif pada pelanggan. Muhammad Rasulullah Şalla’l-Lahu‛alaihi wa Sallam bersabda :
لو يعطى الناس بدعواهم، لا دعى رجول أمول قوم ودماءهم، لكن البينة على المدعى وليمين على من أنكار
lau yu’ţā’n-nāsa bi da’wāhum, lā’d‛a rijālun amwāla qaumin wa dimā-a-hum, la-kini’l-bay’yinnatu ‛ala’l-mudda‛ī wa’l-yamīnu ‛alā man ankara

“Jika semua orang dibiarkan menuduh semaunya, niscaya akan banyak orang yang menuduh harta suatu kaum dan darahnya. Oleh karena itu, haruslah seorang yang menuduh itu membawa bukti-buktinya dan yang menolak untuk bersumpah.”
(HR. Ahmad -dalam Musnadnya- , Muttafaqun ‘Alaihi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas Radhiya’l-Lahu ‘anhumā. Hadist şahih menurut As-Suyuthi dalam Al-Jami’ush-Shagīr, II/7495)
Hadist tersebut memberikan hikmah tentang pentingnya bukti fisik atas kebenaran sebuah pengakuan, atau dapat dipahami bahwa tanpa adanya bukti fisik, maka pengakuan akan dihiraukan .
Profesionalitas sebuah organisasi jasa dapat dilihat dari bukti fisik yang ditampilkan. Hal ini mengandung konskuensi bahwa sebuah organisasi jasa belum dapat dikatikan profesional ketika organisasi jasa tersebut belum mampu menampilakan bukti fisik yang dapat diindera oleh pelanggan dalam proses penyajian jasanya. Oleh karena itu, organisasi jasa syariah harus mengkreasi bentuk fisik bangunan dan peralatan yang menunjang operasionalnya sedemikian rupa sehinga pelanggan merasa nyaman dan memiliki kepercayaan terhadap organisasi tersebut.
Hal ini ditunjukkan dengan penampilan fisiknya mencerminkan nilai-nilai Islam, mulai dari kenyamanan, ketersediaan fasilitas, kebersihan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan penampilan fisik sebuah organisasi jasa syariah yang dapat membantu setiap muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya.
5. Empathy menyangkut kepedulian organisasi terhadap maksud dan kebutuhan pelanggan, komunikasi yang baik dengan pelanggan, dan perhatian khusus terhadap mereka.
Sebuah organisasi jasa syariah harus senatiasa memberikan perhatian khusus terhadap masing-masing pelanggannya yang ditunjukkan dengan sikap komunikatif yang diiringi kepahaman tentang kebutuhan pelanggan. Hal ini merupakan wujud kepatuhan penyedia jasa terhadap perintah Allah Ta’alā untuk selalu peduli terhadap kondisi dan kebutuhan orang lain, sebagaimana firman-Nya dalam Qs. An-Nahl [16] : 90, yakni :
إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون
inna’l-Lāha ya‛muru bi’l‛ad-li wa’l-ihsāni wa-ītā-i żīlqurbā wa-yanhā ‛ani’l-fahsyā-i wa’l-munkari  wa’l-bagyi, ya’izukum la‛allakum tażakkarūn.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
juga dalam Qs. Al-Qashash [28] :77 :
… و احسن كما احسن الله اليك…
…wa ahsin kamaa ahsa’l-Lahu ilaik…
“…dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepaamu…”
Muhammad Rasulullah Şalla’l-Lahu‛alaihi wa Sallam bersabda :
لا يؤمن أحدكم حتي يحب لأخيه ما يحب لنفسه
lā yu’minu ahadukum hatta yuhibba li-akhihi mā yuhibbu linafsihi
“Tidak dapat dikatakan beriman seseorang diantara kalian, hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Ahmad -dalam Musnadnya- , Ibnu Majah, Turmidzi, dan Nasa’i. Hadist şahih menurut As-Suyuthi dalam  Al-Jāmi’u’ş-Şaghīr,II/9940).
Empathy dapat mendekatkan hubungan antara organisasi dan pelanggannya sehingga membentuk pola interaksi positif yang menguntukan kedua belah pihak.
6. Reliability (keandalan) merupakan kemampuan penyampaian kinerja yang telah dijanjikan kepada pelanggan secara handal dan akurat, artinya pelanggan dapat melihat dan memberikan kesan spontan bahwa kinerja jasa yang diberikan oleh organisasi terjamin, tepat, dan terasa memberikan kemudahan bagi pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari sistematika pelayanan dan bentuk pelayanan.
Kehandalan merupakan inti dari kualitas jasa, karena pelanggan menilainya berdasarkan pengalaman dalam menggunakan jasa tersebut (Lovelock dan Wright, 2007: 99). Oleh kerena itu, sebuah organisasi jasa syariah harus mampu menyediakan jasa yang telah dipublikasikannya secara handal dan akurat. Hal ini dilandasi oleh motivasi yang disampaikan oleh Muhammad Rasulullah Şalla’l-Lahu‛alaihi wa Sallam, beliau bersabda :
من يسّر على معسر يسّر الله عليه في الدنيا والآخرة، ومن ستر مسلماً ستره الله في الدنيا والآخرة والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه
…Man yassara ‛alā mu‛sirin yassara’l-Lahu ‛alaihi fī’d-dun-yā wa’l-ākhirat wa man satara musliman satarahu’l-Lahu fi’d-dun-yā wa’l-ākhirat, wa’l-Lahu fī-‛auni’l-‛abdi mā-kāna’l-‛abdu fī ‛auni akhi-hi…
“…Barangsiapa  yang  memudahkan  orang  yang  sedang kesulitan  niscaya  akan  Allah  mudahkan  baginya  di dunia  dan  akhirat  dan  siapa  yang  menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat.  Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong  saudaranya…”
(HR. Muslim dari Abu Hurairah dalam şahihya nomor 2699, riwayat Imam Ahmad -dalam Musnadnya-  dari Abu Hurairah sebagaimana dalam Al-Jāmi’u’ş-Şaghīr II/8741, dan Riwayat Bukhari dalam Al-Jāmi’u’ş-Şaghīr II/9108)
Konsep kualitas jasa dalam perspektif syariah adalah bentuk evaluasi kognitif dari pelanggan atas penyajian jasa oleh organisasi jasa yang menyandarkan setiap aktivitasnya kepada nilai-nilai moral, sesuai yang telah dijelaskan oleh syara’. Adapun tujuan utama penyajian jasa syariah adalah mendekatkan diri kepada Allah Ta’alā. Sikap tersebut memiliki hikmah terciptanya trust (kepercayaan pelanggan)yang merupakan nilai tambah penting dalam sebuah bisnis. Antonio (2007:96) mengatakan “Money is not number one capital in business, the number one is trust” (Uang bukanlah modal utama dalam bisnis, yang utama adalah kepercayaan ).

“dikutip dari: MEASURING CUSTOMER SERVICE QUALITY BASED ON FAŢĀNAH IMPLEMENTATION2012. Proceedings of 2nd Global Islamic Marketing Conference (GIMC). Abu Dhabi. January 16 – 18 oleh Ririn Tri R, Adistiar Prayoga, Nisful Laila”
Diposting oleh : http://adistiarprayoga.wordpress.com/2012/11/29/kualitas-jasa-berdasarkan-perspektif-islam-penjabaran-prinsip-carter/
 

Cookycake Catering Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by web hosting